Tepatnya di daerah Rawasari, Jakarta Timur (apa Jakarta Pusat ya?)
Kebetulan, hari ini sedang libur,
Dan besok juga libur (tapi lusa kembali ujian lagi)..
Iseng-iseng lah, saya menggeledah Facebook teman-teman saya,
Mulai dari teman SD masa kecil di Jati Asih,
Hingga teman SMP di Makassar,
Kemudian, saya menemukan sebuah note, dari teman saya,
Namanya Hilman Radifan (teman SMP apa SD ya? lupa)
Isinya sederhana,
Hanya menceritakan kesombongan seorang professor,
Yang merasa dirinya menang dan benar dalam melawan Tuhan,
Sekilas, inilah catatannya (yang dikutip dari kaskus.us)
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini,
"Apakah Tuhan menciptakan   segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab,
"Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor  itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya,
berarti Tuhan   menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada,
dan menurut prinsip   kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita,
jadi kita bisa   berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".
Mahasiswa  itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor  tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri
bahwa sekali  lagi dia  telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".
"Tentu saja," jawab si Profesor,
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya,
"Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor
diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut  hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan  panas.
Suhu  -460F adalah ketiadaan panas sama sekali.
Dan semua partikel  menjadi  diam dan
tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.
Kita  menciptakan kata  dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab,
"Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada.
Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.
Kita  bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya
menjadi   beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna.
Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan  diukur
dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap  dipakai  manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya,
"Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.
Kita  melihat setiap hari di Koran dan TV.
Banyak perkara kriminal dan   kekerasan di antara manusia.
Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi   dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan  itu tidak ada.
Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti  dingin atau  gelap,
kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk  mendeskripsikan  ketiadaan Tuhan.
Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kejahatan  adalah hasil dari
tidak  adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti  dingin
yang timbul dari  ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari  ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam.
Dan Nama mahasiswa itu adalah "Albert Einstein" . 
Simple kan?
Tidak banyak catatan-catatan beginian di Facebook,
Kalaupun ada yang menulis, paling tentang cinta,
Dan saya tidak terlalu tertarik dengan cinta
Di dialog itu juga membuktikan, bahwa,
Kesombongan seorang Professor yang merasa dia hebat,
Ingin mengalahkan oranglain, bahkan melawan Tuhan,
Dan di situ juga ia kalah, ia dipermalukan..
Awalnya, saya juga berpikir,
Mungkin Tuhan memang menciptakan hitam-putih di dunia,
Tapi kemudian saya berpikir lagi..
Kita, manusia terlahir di dunia bagai kertas putih tanpa noda,
Lalu kenapa ada hitam di dalamnya? Siapa yang menciptakan hitam?
Bukan Tuhan, tapi diri kita sendiri yg menciptakannya..
Dulu saya bertanya, kenapa Tuhan menciptakan mereka
Manusia tukang fitnah, manusia sombong, angkuh, egois,
Merasa mereka yang paling hebat hanya karena sekolah mereka beken?
Dan setelah saya telaah, Tuhan tidak bertanggung jawab atas itu,
Mereka-lah yang bertanggung jawab atasnya kepada-Nya :)
Jadi, lebih baik biarkan kertas putih tadi tetap putih,
Jangan nodai hitam terlalu banyak di atasnya
Agar suatu saat jika dipanggil kembali oleh Nya,
Kita bisa mengembalikan kertas putih tadi dalam keadaan yg memang
Semestinya haruslah putih :)
 by AyMuLes
12 Juni, 2011

