Do what makes you HAPPY.. Be with who makes you SMILE.. Laugh as much as you BREATHE.. Love as long as you LIVE.. Life is just too SHORT to be SOMEONE ELSE.. Look at ME, see WHO THE REAL ME.. And IT'S ME.. :)

Sistem Saraf

Sistem Saraf
Bekerja dengan cepat menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya dan pengaturan sistem saraf ini dilakukan oleh benang-benang saraf



Neuron

Yaitu kesatuan strukturan dan fungsional sistem saraf. Tersusun atas badan sel saraf (Badan Nissl), serabut-serabut saraf (dendrit), dan selubung-selubungnya (Selubung Mielin).
Badan sel saraf mengandung inti sel yang vesikuler (seperti pembuluh) dengan membran yg tipis.
Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA (asam ribonukleat) dan sitoplasma yang disebut neuroplasma.

Dendrit
Berfungsi untuk menerima rangsangan dari ujung akson neuron lain untuk dibawa ke badan sel saraf.

Akson
Berfungsi untuk meneruskan rangsang dari badan sel ke kelenjar dan serabut-serabut otot.

Selubung Mielin
Selubung yang mengelilingi akson, terdiri dari substansi lemak dan tidak berinti. Tersusun dari rangkaian Sel-Sel Schwan.

Nodus Ranvier
Bagian akson yang tidak terlindungi, berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls.

Prinsip Penghantaran Impuls (Rangsang)

1. Penghantaran Lewat Sel Saraf
Jika neuron dirangsang kuat, maka permeabilitas membran akan berubah, sehingga polarisasi (muatan listrik luar sel adalah positif, muatan listrik dalam sel adalah negatif) membran juga berubah yang akan mengalami pembalikan, dan diulang, sehingga menyebabkan rantai reaksi.
Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula, sehingga impuls tidak bisa melewati neuron (periode refraktori).

2. Penghantaran Lewat Sinapsis
  • Sinapsis : penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron
  • Struktur Sinapsis : Tombol Sinapsis (akson yang berakhir pada suatu tonjolan kecil di setiap neuron), Membran Prasinapsis (permukaan membran tombol sinapsis, untuk transmisi impuls), Membran Post-Sinapsis (permukaan membran dendrit dari sel yang dituju, untuk penerima transmisi impuls). Kedua membran tersebut dipisahkan oleh Celah Sinapsis.
  • Struktur Sinapsis : Neurotransmitter (tombol sinapsis / gelembung sinapsis pada sitoplasma) yang merupakan zat kimia yang dapat menanggapi impuls elektrik pada neuron dan dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya.
  • Mekanisme Kerja : Impuls -- tombol sinapsis -- peningkatan permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca -- ion Ca masuk -- gelembung sinapsis melebur dengan membran pra-sinapsis -- melepaskan neurotransmitter -- impuls dibawa ke membran post-sinapsis -- neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase -- menjadi asetilkolin -- dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat dan disimpan di gelembung sinapsis -- akan dipergunakan kembali.
Gerak Refleks
  • Impuls -- reseptor -- neuron -- saraf sensorik -- sumsum tulang belakang -- neuron motorik -- efektor
Otak


Berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam tubuh, diselubungi oleh selaput meninges yang tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
  • Duramater (lapisan terluar melekat pada tulang)
  • Arakhnoid (lapisan tengah)
  • Piameter (lapisan dalam yang melekat pada lapisan sumsum)
Otak Depan (Prosensefalon)
  • Hemisfer Serebrum : mengontrol perilaku yang telah dipelajari, pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, keinsafan, dan interpretasi kesan, terdiri atas Area Sensori (menerima impuls dari organ impuls), Area Motor (merespon impuls yang sampai ke otak), Area Asosiasi (menghubungkan sensori dan motor, proses belajar, berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan, pembelajaran bahasa)
  • Talamus : memproses seluruh impuls sebelum disampaikan ke bagian lain di otak, merupakan pusat penerus impuls, persepsi terhadap rasa sakit dan rasa menyenangkan, mengatur juga mengkoordinasi manifestasi luar dari emosi.
  • Hipotalamus : mengontrol sejumlah fungsi autonom, pusat koordinasi sistem saraf autonom yang mengendalikan suhu tubuh, selera makan, lapar, haus, keseimbangan metabolisme karbohidrat dan lemak, tekanan darah, tingkah laku, dan tidur. Juga mengontrol fungsi tertentu kelenjar pituitari (Master Of Gland = masternya kelenjar, sekeresi hormon)
Otak Tengah (Mesensefalon)
  • Lobus Optik (kolikuli superior) : befungsi sebagai pusat pengatur gerak bola mata, refleks pupil, dan refleks akomodasi
  • Kolikuli Inferior : pusat dari auditori (pendengaran)
  • Selain itu, juga berfungsi tonus otot dan postur (bentuk tubuh)
Otak Belakang (Rhombensefalon)
  • Otak Kecil (Cerebellum) : sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi motor / gerakan. Menerima informasi -- otot dan telinga --memantau kondisi tubuh -- berkembang menjadi pons (jembatan) -- membawa dari satu hemisfer ke hemisfer yang lain -- koordinasi gerakan otot kedua sisi tubuh -- meneruskan impuls dari cerebrum ke cerebellum.
  • Medula Oblongata : mengatur denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernapasan, sekresi ludah, menelan, peristaltik, batuk, dan bersin
Sumsum Tulang Belakang
  • Bagian luar tersusun dari bahan putih (substansi alba) mengandung akson bermielin untuk menghantarkan impuls menuju otak ke efektor
  • Bagian dalam tersusun dari bahan abu-abu (substansi grissea) yang terdapat saluran tengah (cairan serebrospinal) dan mengandung serat saraf tidak bermielin, yang dibedakan menjadi akar dorsal (ada saraf sensori / aferen yg berhubungan dengan reseptor) dan akar ventral (mengandung badan sel saraf motor / eferen yg membawa impuls dari otak ke efektor)
  • Sumsum tulang belakang dilindungi oleh selaput meninges
  • Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah menghubungkan impuls dari dan ke otak, dan memberi alternatif jalan terpendek pada gerak refleks