Do what makes you HAPPY.. Be with who makes you SMILE.. Laugh as much as you BREATHE.. Love as long as you LIVE.. Life is just too SHORT to be SOMEONE ELSE.. Look at ME, see WHO THE REAL ME.. And IT'S ME.. :)

Penyakit Histeria

Baru-baru ini aku mendengar nama penyakit histeria
Awalnya, mama pernah ngomong soal histeria
Dan aku pikir itu permainan di Ancol -_-
Tapi sekarang, aku ngerti apa itu penyakit histeria..

Oke, kalo berdasarkan pengalaman sekitar,
Orang histeria yang aku kenal sih
Karena memang keturunan nyokapnya

Nah, salah satu ciri orang histeria tuh maunya harus diturutin,
Kalo ga diturutin, nanti dia bakal masang muka setan,
Parahnya, dia bakal teriak-teriak histeris! (ini kalo cewek)
Atau dia bakal teriak-teriak sok jago ga jelas gitu (ini kalo cowok)
Ngeri sih enggak, cuma bete aja ngeliat orang-orang kayak gini,
Mereka ga bisa control emosi mereka sendiri

Salah satu ciri lainnya,
Dia suka bertindak seenaknya sendiri,
Abis marah gitu, tau-tau dia kayak kesamber malaikat !
Tiba-tiba berubah jadi baiiiik banget! -_-
Jadi orang kayak gini ini nih yang buat perasaan orang naik turun
Kadang aku sebel sampe benci
(bahkan maaf, pernah beberapa kali ga mendoakan dia),
Tapi pas dia jadi baiknya itu loh
Yang buat aku jadi ga bisa untuk ga maafin dia -_-

Histeria mungkin mirip kayak orang kesurupan sesaat
Mereka kayak punya beberapa karakter dalam satu badan
Mereka cuma mau mau mereka diturutin!
Seakan-akan mereka udah memberi yang terbaik
Dan oranglain harus menuruti mereka!
It so annoying ! -_-
Apalagi pas mereka memerintah orang hih!
Rasanya pengen teriak : "lo tuh siapa hah !?",
Tapi sabar, tenang
Kita sebagai orang waras, lebih baik diem -_-

Oke, langsung ke fokusnya aja,
Aku nge-googling dan nyari tau soal histeria
I'll share you one of them :

Dari NEUROSIS - Sincerity
a. Gejala-gejala histeria
Histeria merupakan neurosis yang ditandai dengan reaksi-reaksi emosional yang tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsang-rangsang emosional. Pada neurosis jenis ini fungsi mental dan jasmaniah dapat hilang tanpa dikehendaki oleh penderita. Gejala-gejala sering timbul dan hilang secara tiba-tiba, terutama bila penderita menghadapi situasi yang menimbulkan reaksi emosional yang hebat.
b. Jenis-jenis histeria
Histeria digolongkan menjadi 2, yaitu reaksi konversi atau histeria minor dan reaksi disosiasi atau histeria mayor.
1) Histeria minor atau reaksi konversi
Pada histeria minor kecemasan diubah atau dikonversikan (sehingga disebut reaksi konversi) menjadi gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik, dengan gejala : lumpuh, kejang-kejang, mati raba, buta, tuli, dst.
2) Histeria mayor atau reaksi disosiasi
Histeria jenis ini dapat terjadi bila kecemasan yang yang alami penderita demikian hebat, sehingga dapat memisahkan beberapa fungsi kepribadian satu dengan lainnya sehingga bagian yang terpisah tersebut berfungsi secara otonom, sehingga timbul gejala-gejala : amnesia, somnambulisme (sleep walking), fugue (mengelana secara tidak sadar) , dan berkepribadian ganda.
c. Faktor penyebab histeria
Menurut Sigmund Freud, histeria terjadi karena pengalaman traumatis (pengalaman menyakitkan) yang kemudian direpresi atau ditekan ke dalam alam tidak sadar. Maksudnya adalah untuk melupakan atau menghilangkan pengalaman tersebut. Namun pengalaman traumatis tersebut tidak dapat dihilangkan begitu saja, melainkan ada dalam alam tidak sadar (uncociousness) dan suatu saat muncul kedalam sadar tetapi dalam bentuk gannguan jiwa.
d. Terapi terhadap penderita histeria
Ada beberapa teknik terapi yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan hysteria yaitu :
1) Teknik hipnosis (pernah diterapkan oleh dr. Joseph Breuer);
2) Teknik asosiasi bebas (dikembangkan oleh Sigmund Freud);
3) Psikoterapi suportif.
4) Farmakoterapi.

Yah, mengerikan sih pasti
Apalagi pas kita sadar kalo orang histeria ada di dekat kita
Saran ku pribadi sih ya, jangan jauhin orang kayak gitu
Dia cuma butuh perhatian lebih aja kok
Dan kalo histeria nya lagi kumat, mending ikutin deh maunya dia

Kalo dia tiba-tiba histeris :
"apa! ga usah dilakukan aja! ngapain dilakukan!"
(pokoknya perkataannya sekarang berbanding terbalik
dengan perkataan sebelumnya)
Biarin aja dia mengeong gak jelas kayak gitu,
Tetep lakukan yang dia minta, kalo dia marah
Dan ga mau mengambil apa yang kita lakukan tadi,
Biarkan saja, dan berharap malaikat nyambet ke dia

Kalo malaikat ga juga nyambet dia
Ah sudahlah, sindir dia saja nanti pas dia sedang WARAS hahaha